Manusia Pertama Kali Berpikir tentang Alien
Soal ada atau tidaknya alien di kehidupan lain di alam semesta yang luas ini, masih menjadi perdebatan hingga sekarang. Salah satu hal yang bikin perdebatan makin panjang adalah adanya beberapa penampakan benda terbang tak dikenal atau sering disebut UFO.
Penampakan tersebut sering disebut sebagai bukti bahwa manusia tidak benar-benar sendirian. Namun sejak kapan sebenarnya manusia berpikir tentang alien?
Manusia berpikir tentang alien
Mengutip IFL Science, Senin (6/11/2023) ada referensi awal mengenai peristiwa yang tidak biasa berasal dari tahun 223 hingga 91 SM.
Catatan berasal dari Yunani dan Romawi itu menggambarkan ‘api langit’, ‘jurang’, dan ‘matahari malam’ di langit. Lalu catatan lain dari tahun 218 SM hingga 65 SM menyebutkan tentang perisai bundar dan ‘tombak menyala’ yang melesat melintasi langit, atau ‘kapal’ di langit. Dalam semua kisah itu tidak ada yang membicarakan peristiwa tersebut dalam istilah alien. Jadi apakah orang di masa lalu sudah mempunyai konsep kehidupan yang mungkin ada di planet lain dan kapan pertama kali muncul?
Spekulasi pertama tentang apa yang kita sebut “alien” berasal dari filsuf Leucippus dan Democritus. Pada abad kelima SM mereka mengemukakan atomisme, gagasan bahwa alam semesta terdiri dari bagian-bagian kecil yang tak terpisahkan, berputar-putar dan menggumpal membentuk objek dan dunia. Karena Democritus percaya bahwa persediaan atom-atom ini tidak terbatas, ia berspekulasi bahwa jumlah dunia tidak terbatas.
Lalu murid Epicurus yaitu Metrodorus dari Chios menambahkan gagasan bumi adalah satu-satunya dunia adalah hal yang tidak mungkin. “Rasanya tidak masuk akal bahwa di ladang yang luas hanya satu tangkai yang tumbuh dan bahwa di ruang tanpa batas hanya ada satu dunia,” tulisnya. Penyair Romari bernama Lucretius pun juga mengatakan tidak ada sesuatu pun di alam semesta ini yang unik dan berdiri sendiri. Oleh karena itu di wilayah lain pasti ada bumi lain yang dihuni oleh berbagai suku manusia dan ras binatang.
Para teolog juga punya gagasan kehidupan lain
Melansir Slate, namun tidak hanya para sarjana abad pertengahan yang kemudian berspekulasi tentang dunia luar bumi. Para teolog abad pertengahan pun tampaknya juga punya gagasan mengenai kehidupan lain selain di bumi. Gagasan ini ditulis oleh Nicholas dari Cusa dalam bukunya yang di kemudian hari diangkat menjadi kardinal Gereja Katolik dan bertindak sebagai wakil kepausan.
“Dapat diduga bahwa diduga bahwa di wilayah matahari terdapat makhluk surya, penghuni yang terang dan tercerahkan, dan secara alami lebih banyak lagi spiritual daripada yang menghuni bulan,” tulis Nicolas dalam bukunya. Saat ini, kita tidak hanya berspekulasi tentang kehidupan alien, kita juga mencarinya.
7 Teori Alasan Manusia Belum Bertemu dengan Alien
Apakah kita sendirian di alam semesta yang luas ini? Salah satu pertanyaan yang sudah muncul sejak awal sejarah manusia, bahkan pada zaman kuno oleh filsuf Yunani Anaximander pada 610 tahun sebelum masehi.
Untuk menjawab pertanyaan ini, berbagai ilmuwan dan astronom mengemukakan berbagai teori yang berupaya menjelaskan kenapa hingga saat ini kita belum bertemu dengan makhluk hidup lain selain di bumi. Ini dia 7 teori paling populer
1. Teori The Rare Earth
Teori ini mengungkapkan bahwa Bumi ini spesial. Dikemukakan oleh Peter Ward dalam bukunya yang berjudul Rare Earth: Why Complex Life Is Uncommon in the Universe. Hipotesisnya menyebutkan bahwa dibutuhkan berbagai hal yang berjalan dengan sempurna agar planet bisa menghidupi makhluk dengan intelegensi tinggi seperti Manusia. Kecil kemungkinan bahkan hampir tidak ada kehidupan lain di luar bumi
2. Teori The Gaian Bottleneck
Teori yang dikemukakan oleh Dr. Aditya Chopra berkata bahwa alasan kita belum bertemu dengan alien adalah bahwa makhluk hidup di planet lain sudah punah sebelum mereka bisa berkembang. Contohnya saja di Planet Mars yang pernah memiliki atmosfer dan air mengalir pada 4 milyar tahun yang lalu tetapi karena satu dan lain hal kehilangan atmosfer mereka.
3. Teori The Great Filter
Teori ini mengatakan bahwa ada 5 Bencana yang dialami oleh planet bumi yang membuat makhluk hidup seperti Dinosaurus punah yaitu dihujani asteroid/meteor jatuh, perubahan temperatur planet secara drastis, naiknya tinggi air laut, meletusnya gunung berapi yang sangat besar, radiasi dari luar angkasa seperti solar flare.
Bumi sangat beruntung bahwa setiap kali mengalami kejadian ini akan ada makhluk hidup baru yang menggantikan makhluk hidup sebelumnya. Tetapi planet lain tidak seberuntung Bumi dan karena itu kita tidak bertemu dengan alien atau makhluk hidup lain.
4. Teori The Great Silence
Teori ini mengemukakan bahwa manusia dan bumi tidak cukup maju secara teknologi dibandingkan makhluk hidup lain di alam semesta. Makhluk hidup maju yang sudah dapat menggunakan Energi Matahari maupun Bintang untuk sumber energi mereka menganggap bahwa Manusia adalah makhluk hidup primitif dan belum pantas bergabung dengan mereka di tata surya.
Teori ini dipakai dalam berbagai setting film maupun game seperti di series game Mass Effect.
5. Teori The Early Birds
Kebalikan dari teori sebelumnya, teori ini mengatakan bahwa kita yang terlalu cepat. Usia Bumi ternyata masih terlalu muda dibandingkan alam semesta. 92% planet di alam semesta ternyata belum lahir dan bintang-bintang di alam semesta masih akan berpijar hingga 100 triliun tahun dari sekarang.
6. Stigma Tentang Makhluk HIdup
Saat ini manusia terpaku dengan stigma bahwa makhluk hidup adalah makhluk biologis seperti di Bumi. Tetapi bisa saja sebenarnya bahwa makhluk hidup di planet lain tidak menghirup oksigen atau membutuhkan air untuk bertahan hidup. Bahkan lebih ekstrim salah satu astronom Lord Martin Rees berkata bahwa Alien bisa saja bekerja seperti mesin dan bukan makhluk hidup organik.
7. Teknologi Manusia Belum Cukup Canggih
Teori yang paling banyak diterima oleh publik adalah bahwa teknologi buatan manusia belum cukup canggih. Saat ini manusia hanya bisa mendeteksi makhluk hidup di luar angkasa sejauh 40 ribu tahun cahaya, masih sangat jauh dari luas tata surya yang diketahui oleh manusia, 46.5 Miliar tahun cahaya. Teori ini memberikan optimisme bahwa ada makhluk hidup lain di luar sana, karena masih ada 99.99992 persen dari alam semesta yang tidak kita jelajahi.
12 penjelasan unik yang diusulkan ilmuwan untuk paradoks Fermi.
1. Kita Mencari di Alam Semesta yang Salah
Mungkin kita belum menemukan alien karena alam semesta kita sebenarnya tidak terlalu mendukung kehidupan. Ide ini adalah inti dari studi tahun 2024 yang mengasumsikan kosmos kita hanyalah salah satu dari banyak “multiverse,” dengan masing-masing memiliki realitas sedikit berbeda.
Para peneliti membandingkan tingkat pembentukan bintang di alam semesta kita dengan alam semesta hipotesis lain yang memiliki konsentrasi materi dan energi berbeda. Hasilnya? Kepadatan energi gelap yang optimal memungkinkan hingga 27% materi biasa berubah menjadi bintang. Di alam semesta kita, hanya 23% materi yang menjadi bintang, artinya lebih sedikit tempat bagi kehidupan alien untuk muncul.
2. Alien Tidak Tinggal di Planet
Apakah setiap spesies alien membutuhkan planet yang layak huni? Tidak selalu, menurut studi tahun 2024. Dalam makalah yang diterbitkan di *Astrobiology*, para peneliti membayangkan koloni alien yang bisa bertahan tanpa planet, melayang bebas di ruang angkasa.
Koloni semacam itu harus mengatasi banyak tantangan: kekurangan sumber daya, radiasi kosmik, dan ruang hampa. Peneliti membayangkan koloni dengan ukuran hingga 100 meter, dikelilingi oleh cangkang transparan yang menjaga suhu dan tekanan tetap layak.
3. Alien Bersembunyi di Lautan Bawah Tanah
Beberapa bulan di tata surya kita memiliki lautan air cair di bawah permukaannya, dan para astronom berpikir ini bisa menjadi habitat yang ideal bagi kehidupan alien. Namun, kehidupan yang terperangkap di dunia seperti ini mungkin tidak pernah mengetahui keberadaan langit, apalagi menjangkau kita.
4. Alien Terjebak di “Super-Earth”
“Super-Earth” adalah planet dengan massa hingga 10 kali lipat Bumi. Planet ini mungkin memiliki kondisi yang mendukung kehidupan, tetapi gravitasi ekstremnya membuat peluncuran roket hampir mustahil.
5. Kita Mencari di Tempat yang Salah (Karena Alien adalah Robot)
Manusia menciptakan radio sekitar tahun 1900, komputer pertama pada 1945, dan sekarang kita berada di era AI. Beberapa futuris, seperti Seth Shostak, percaya peradaban alien yang maju mungkin sepenuhnya terdiri dari robot super-inteligensi.
6. Kita Sudah Menemukan Alien (Tapi Terlalu Sibuk untuk Menyadarinya)
Ketika diminta mencari tanda kehidupan alien, banyak orang mungkin gagal mengenali sesuatu yang tak terduga. Dalam sebuah eksperimen, hanya 30% peserta yang menyadari adanya “pria dalam kostum gorila” di gambar pencarian alien.
7. Manusia Akan Membunuh Semua Alien (Atau Sudah)
Menurut fisikawan Alexander Berezin, peradaban yang cukup maju untuk menjelajahi antarbintang mungkin secara tidak sengaja menghancurkan kehidupan lain untuk memenuhi kebutuhan ekspansinya.
8. Alien Memicu Perubahan Iklim (Dan Punah)
Sama seperti manusia menghadapi krisis iklim, peradaban alien yang menggunakan sumber daya terlalu cepat mungkin mengalami nasib serupa. Studi tahun 2024 menunjukkan bahkan dengan energi terbarukan, panas sisa dapat memicu perubahan iklim yang tidak terkendali.
9. Alien Tidak Berevolusi Cukup Cepat (Dan Mati)
Planet basah berbatu seperti Bumi mungkin tidak stabil untuk waktu yang cukup lama, sehingga kehidupan tidak sempat berkembang.
10. Alien Menggunakan Energi Bersih, Tapi Tetap Memicu Perubahan Iklim (dan Punah)
Spesies alien yang cukup maju pasti akan memanaskan planet mereka seiring pertumbuhan kebutuhan energi dan masyarakat mereka. Ini dapat memicu perubahan iklim yang tak terkendali.
Sayangnya, menurut studi teoretis yang diterbitkan di database pracetak arXiv pada September 2024, jawabannya adalah tidak. Studi ini menemukan spesies alien yang tumbuh secara eksponensial dan menggunakan energi terbarukan 100% tetap akan memanaskan planet mereka dengan panas limbah, yang dihasilkan dari pengeluaran energi sesuai hukum kedua termodinamika.
Jika ini benar, ras alien yang rakus energi mungkin tidak akan pernah bertahan cukup lama untuk menjelajah jauh ke kosmos atau menetap di planet-planet tetangga. Ini bukan hanya prospek suram bagi alien, tetapi juga peringatan penting bagi Bumi.
11. Energi Gelap Memisahkan Kita
Para ilmuwan berspekulasi dalam beberapa triliun tahun, energi gelap akan meregangkan alam semesta sedemikian rupa sehingga manusia tidak lagi dapat melihat cahaya dari galaksi mana pun selain tetangga kosmik terdekat kita.
“Bintang-bintang menjadi tidak hanya tidak dapat diamati tetapi sepenuhnya tidak dapat diakses,” tulis Dan Hooper, seorang astrofisikawan di Fermi National Accelerator Laboratory di Illinois, dalam sebuah studi awal tahun ini.
12. Akhir yang Mengejutkan: Kita ADALAH Alien
Secara sederhana, hipotesis panspermia menyatakan banyak kehidupan yang kita lihat di Bumi saat ini tidak berasal dari sini, tetapi “ditaburkan” di sini jutaan tahun yang lalu oleh meteorit yang membawa bakteri dari dunia lain
Tinggalkan Balasan